Sunday, April 30, 2023

doa ketika sakit

Dzikir ketika sakit :
 اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَ نْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ 
annii massaniyadh-dhurru wa angta ar-hamur-roohimiin
 "(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang."
(QS. Al-Anbiya : 83)
Allah berfirman yang artinya :
"Maka akan kami kabulkan doanya"
(QS. Al-Anbiya : 84)

Friday, February 11, 2022

memelas Koes plus

Memelas temen wong kuwi
Lalli pepadangé
Ngalor lan ngidul parané
Sak kersané déwé
Memelas temen wong kuwi
Lugu sandangané
Sapa kang kersa maringi
Terangi jeroné
É ngendi dunungé
É ngendi parané
Goléko sumberé déwé-déwé
É ngendi dunungé
É ngendi parané
Goléko sumberé déwé-déwé
Memelas temen wong kuwi
Lalli pepadangé
Ngalor lan ngidul parané
Sak kersané déwé
Memelas temen wong kuwi
Lugu sandangané
Sapa kang kersa maringi
Terangi jeroné
Memelas temen wong kuwi

Janganlah jangan

Aku tak mau merayu
Aku tak mau menipu
Cintaku hanya untukmu
Slama hidupku
Aku tak mau merayu
Aku tak mau menipu
Cintaku hanya untukmu
Slama hidupku
Janganlah jangan,
Kau bimbang dan ragu
Janganlah jangan,
Kau bimbang dan ragu
Kukan menjaga dirimu, setiap waktu
Ku kan berikan padamu, jiwaragaku
Janganlah jangan,
Kau bimbang dan ragu
Janganlah jangan,
Kau bimbang dan ragu
Kukan menjaga dirimu, setiap waktu
Ku kan berikan padamu, jiwaragaku
Aku tak mau semauku
Aku tak mau memaksamu
Hanya ketulusan hatimu, ku pinta slalu

Tuesday, October 26, 2021

Kasih sayang Nya melebihi MurkaNya

Kasih sayang Nya melebihi MurkaNya 

By: The Bear

Usai makan siang di kantor, ada teman baik yang mendekati saya. Dia salah satu karyawan yg kritis. Dia hapal doa-doa puitis dari Rasulullah dan Ahlul bautnya. Keinginan tahu nya untuk mengerti tentang berbagai hal tinggi. Hal itu karena dia setiap hari dia membaca buku sebelum buku itu terbit. Dia bagian layouter (penata letak) disebuah penerbit besar dimana saya dulu pernah bekerja di sana. Lalu sambil berbisik dia berkata.

T: _"Mas.. bisa ngobrol sebentar nggak?"

J: _"bisa"

T: "Gini Mas, saya mau tanya sebentar. Pertanyaan ini baru semalam terpikir.... Katanya Tuhan itu Maha Pemaaf bahkan Kasih sayangNya melebihi murkanya, lalu mengapa ada neraka?"

J: " Wah berat nih pertanyaan mas N.. tapi saya coba jawab menurut yg saya pahami dari berbagai Kiai saya... 

T: "Ya mas.. kan mas banyak ketemu kiai dan banyak baca_

J: "Ah bisa aja nih sampeyan.. 

Menurut beberapa Kiai mas, Neraka itu hukum causalitas, seperti jika kita tdk belajar maka kita akan bodoh. Dan bodoh itu bukan hukuman dari Tuhan. Kalau mas sering dengki maka batinmu akan gelisah, dan gelisahmu itu bukan hukuman dari Tuhan, contoh lain kalau kamu tidak jaga kesehatan kemudian kamu sakit, maka sakit itu juga bukan hukuman dari Tuhan"

T: "Tapi mengapa di semua kitab-kitab suci neraka digambarkan untuk menghukum manusia?"

J: "Ya ada beberapa alternatif jawaban. Pertama karena secara psikologis, 85% manusia termasuk kategori _avoid pain_ (AP) (menghindari penderitaan) hanya 15% _gain pleasure_ (GP). Jadi Tuhan dgn ilmuNya tahu maka dibuatlah ancaman masuk Neraka, agar manusia mau berubah menjadi lebih baik. Karena manusia akan berusaha menghindari penderitaan (Neraka). 

Dalam mendidik anak, karyawan, organisasi pun 85% akan takut jika dipecat, tidak naik pangkat, tidak dikasih uang jajan dll , dibandingkan diiming-imingi naik jabatan, dapat reward tour jalan-jalan keliling dunia dll. Intinya jika seseorang memiliki tipe AP diiming-imingi reward maka tidak membuat termotivasi. Tipe AP harus diberikan ancaman hukuman (_punishment_). Begitupun sebaliknya, tipe GP tidak akan termotivasi jika diberi _punishment_, dia hanya termotivasi jika ada reward. 

Alternatif jawaban kedua adalah neraka (bukan makna hakiki) tapi makna majazi (metafora, simbolik) jadi bukan sebuah tempat, tetapi suatu keadaan jiwa, dimana jiwa mengalami penderitaan akibat perbuatannya sendiri, causalitas. 

Alternatif ketiga, jikalau neraka adalah sebuah tempat, maka tempat itu hanya untuk mengumpulkan orang-orang yg jiwanya sama-sama dalam keadaan blm sempurna akibat perbuatannya sendiri (bukan karena Tuhan ingin membalas/ menghukum semua yg berdosa.

T: "Kalau ini baru otak saya bisa menerima

J: "Ya gitu mas, Karena kebenaran yg ada di dalam Al-Qur'an tidak selalu kebenaran tekstual tapi juga kebenaran kontekstual.  

Dan juga mengapa kita harus berusaha menerapkan Kasih Sayang Tuhan dalam kehidupan kita ini. Kita diajarkan agar pemaaf, dan agar kasih sayang kita melebihi kemarahan kita. Karena sebenarnya setiap orang yg berbuat salah mereka sdh terhukum oleh jiwa dan perasaan bersalahnya sendiri tanpa menunggu neraka di akhirat.

Jika saya memutuskan mencintai seseorang yg akan mendampingi hidup saya, maka stok maaf saya pun harus banyak kepada orang itu mas...

T: "iya betul mas..."

J: "oke sdh jam 13. Kita ke Kantor lagi.

271021 04.00

Monday, September 6, 2021

freedom writer

halo halo semuanya saya besok Putra kembali dengan konten pertama movie Story Line di tahun 2002 satu kali ini yang akan saya ceritakan pada kalian adalah sebuah film yang diangkat berdasarkan kisah nyata dirilis tahun 2007 yang judulnya Freedom writers Oke Langsung aja kita masuk ke alur ceritanya [Musik] Hai cerita dimulai dari seorang guru bernama Erin yang akan mengajar di sebuah SMA di tahun 1994 ini adalah tahun pertama bagi RI untuk mengajar sebagai seorang guru karena Ini pertama kalinya udah wajar kalau Erin akan menyiapkan segala sesuatunya sesempurna mungkin di hari pertamanya Erin benar-benar semangat untuk memulai karirnya sebagai seorang guru Erin akan mengajar di ruang 203 berbeda dengan ruang kelas lain penampakan kaos ini Sedikit agak enggak teratur karena jendela rusak bangku dan meja pun penuh dengan coretan ketika bel berbunyi Erin pun bersiap-siap menyambut para murid barunya yang enggak ada satupun menunjukkan wajah yang ramah dan bersahabat para siswa ini sangat gak menghargai air yang ada di depan bahkan beberapa dari mereka sengaja memutar kursi seakan-akan gak ada guru di depan mereka karena ini pertama kali Erin pun mencoba beradaptasi dan mengabsen mereka satu persatu Eden punya murid yang berasal dari beragam Ras ada cool hitam latin dan Asia sehingga iklim di ruangan itu sangat dingin dan kaku bahkan pelajaran Belum dimulai aja seorang murid bernama Jamal dan Andre hampir berkelahi di kelas yang membuat kelas menjadi kacau di sekolah ini para murid dikelompokkan berdasarkan nilainya dan kelas ini adalah kelas paling buruk yang diisi oleh anak-anak dengan nilai yang paling rendah suasana kelas yang kacau-balau begini juga dipengaruhi oleh kerusuhan yang terjadi dua tahun lalu yaitu di tahun 1992 di mana kekerasan antar geng dan konflik Rush memuncak di Amerika Karena ini kisah nyata akan saya ceritakan ke kalian di tahun 1992 beberapa kota di Amerika pernah menjadi wilayah perang bagi gangster dan juga perang antara ras orang kulit putih mempertahankan wilayah mereka orang kulit hitam melakukan perlawanan orang Asia ikut bertahan ditengah kekacauan yang semua itu cuma untuk membuktikan Siapa Yang Pantas tinggal di Amerika dan ini benar-benar pernah terjadi di negara sub power ini Karena itulah walaupun konflik udah berkurang tapi suasana peperangan masih terbawa enggak terkecuali di dalam kelas yang diajar oleh Erin ini di lingkungan sekolah aja mereka berkumpul sesuai dengan kubu mereka masing-masing tergantung pada ras atau Suku mereka diluar sekolah anak-anak remaja ini masih sering berperan karena perebutan wilayah mereka bisa saling bunuh karena ras mereka kebanggaan dan rasa hormat karena hari pertama yang berat itu guru-guru pun berkata pada Erin bahwa nantinya para murid bandel ini juga akan berhenti membuat masalah karena mereka akan hilang dengan sendirinya tapi Erin optimis mereka akan mengantri masuk ke kelasnya kalau saya melakukan tugas saya sebagai guru kata Erin di hari lainnya ketika mengajar Erin dihadapkan dengan situasi konflik ras yang dibawa-bawa hingga disekolah mereka baku hantam di tengah-tengah halaman sekolah yang membuat sekolah diistirahatkan pada hari itu sekolah pada tahun itu benar-benar seperti mimpi buruk di satu sisi mereka harus menempuh pendidikan Hai di satu sisi lingkungan tempat mereka belajar adalah medan perang Erin mesti menghadapi kelakuan mereka yang sering ke ada akhlak cara bercandain pun sering dianggap garing Padahal dia hanya ingin suasana kelasnya nggak tegang bahkan dirinya pun sering dianggap lelucon oleh anak muridnya Erin harus menghadapi situasi ini setiap hari Kadang hanya sedikit yang hadir ada yang bolos di tengah-tengah jam sekolah bahkan berkelahi di tengah-tengah pelajaran di suatu malam di sebuah supermarket ketika Cindy dan Geng asianya berbelanja disana disaat yang bersamaan juga Eva datang untuk membeli cemilan Pako temannya Eva melihat salah satu orang kulit hitam bernama Grace yang mengajarnya di sekolah tampak sendirian di supermarket itu jadi ketika Grace keluar vakoou dari mobil udah siap mau nembakin peluru ke arah anak ini tapi karena berhasil menghindar turut tadi salah sasaran dan mengenai salah satu orang Asia tapi karena Eva melindungi sukunya sendiri dia pun memberi kesaksian itu yang membuat Green rice ditangkap sebagai pelaku penembakan orang Asia di supermarket karena kasus pembunuhan ini melibatkan siswa sekolah para guru pun membicarakan Hal ini sebagai masalah yang serius di kelas ketika Erin mengajar seperti biasa para murid ini kembali berulah seorang anak bernama Tito menggambar karikatur anak berkulit hitam yang bernama Jamal dengan bibir yang sangat besar Jamal pun menjadi bahan tertawaan teman satu kelas Erin sangat kesal dengan kejadian itu enggak bisa membiarkan hal itu terjadi Erin pun berusaha memperbaiki kesalahpahaman cara berpikir mereka tentang ras yang satu dan ras yang lainnya Erin berkata bahwa mereka semua itu cuma anggota Geng amatiran kalau dibandingkan dengan bangsa Nazi yang membantai bangsa Yahudi dan orang kulit hitam karena menganggap mereka adalah spesies terendah dari manusia lagi serius nanyain soal kekejaman bangsa Nazi Eva salah satu muridnya Memotong pembicaraan Erin dan berkata kalau er enggak tahu apa-apa tentang sakit keras mereka alami Eva pun terang-terangan bilang kalau dia membenci orang kulit putih Karena pengalaman-pengalaman pahit yang dia dan keluarganya alami Eva juga bilang dia benci Erin karena Erin orang kulit putih Walaupun dia belum kenal air secara personal Markus juga menyuruh Erin untuk berhenti seakan-akan Erin memahami keadaan murid-muridnya Markus juga bilang kami beruntung bisa mencapai usia 18 tahun karena kami saat ini lagi berperang kami nggak takut mati untuk melindungi diri kami sendiri setidaknya Kami mati untuk kaum kami sendiri mati dengan rasa hormat mati sebagai seorang pejuang kata Markus berapi-api Jadi kalau kau mati kau akan terhormat gitu yang kalian pikir kata Erin ketika kalian Mati kalian akan membusuk di tanah orang-orang akan terus hidup mereka akan melupakan semua tentang kalian ketika kalian membusuk udah nggak penting lagi kalian gangster sejati atau bukan dan gak ada seorangpun yang akan mengingat kalian karena yang kalian semua tinggalkan di dunia ini cuman Dendam Kebencian kata Irene yang membuat semua anak-anak ini terdiam Tito pun mengangkat tangannya dan bertanya tentang Nazi yang diawal tadi Erin ceritakan Erin pun bertanya kepada semua muridnya Siapa lagi yang ingin diterangkan tentang bangsa Nazi merekapun semua angkat tangan tapi Bell keburu berbunyi kelas pun bubar Eren pun mulai berpikir topik pelajaran yang bisa diajarkan untuk para muridnya dia pun menemui Margaret Erin ingin memberikan anak muridnya buku bacaan yang ada di bagian persediaan namun Margaret enggak mengizinkan itu karena kemampuan baca murid ruang 203 masih dibawah rata-rata mereka hanya akan merusak buku itu bahkan mencoret-coret nya sekolah nggak punya anggaran untuk membeli buku baru setiap tahun Erin agak kesal Mendengar hal tersebut karena sekolah lebih memilih membiarkan buku itu tetap bagus tapi nggak dibaca daripada dipinjamkan ke murid-muridnya Erin pun enggak menyerah dia pergi ke guru lain untuk mencari backup dalam mengubah keputusan Margaret dia pun akan kejadian tadi tapi sayangnya RI juga mendapatkan ejekan bahwa anak-anak di kelasnya pantas mendapatkan hal tersebut guru ini bahkan menyalahkan kehadiran dari anak-anak itu yang membuat akreditasi sekolah mereka menurun dan menyalahkan pemerintah karena udah membuat program integrasi yang memasukkan mereka ke sekolah itu guru ini juga menyuruh Erin untuk berhenti menyemangati mereka karena air dianggap enggak tahu apa-apa tentang anak muridnya sendiri Mendengar hal tersebut er enggak bisa berkata apa-apa lagi dan memilih untuk pergi sakit sekali rasanya melihat kenyataan ketika ingin merubah keadaan menjadi lebih baik tapi enggak mendapatkan dukungan dari pihak internal walaupun gak mendapatkan dukungan dari para guru er enggak menyerah dia mendapatkan ide untuk menyatukan persepsi bahwa konflik nggak akan mendatangkan keuntungan apa-apa jadi dia mengajak para anak muridnya untuk bermain game garis peraturan game Ini sederhana Erin akan mengajukan pertanyaan bila pertanyaan itu cocok buat mereka Silahkan maju ke depan dan mundur di untuk pertanyaan berikutnya game pun dimulai dan air mulai mengajukan pertanyaan dari pertanyaan hiburan semisal tentang album musik dan film sampai ke pertanyaan serius tentang kehidupan mereka suasana bermain yang tadinya penuh dengan tawa berubah menjadi tenang ketika Erin bertanya tentang siapa diantara murid-muridnya yang kehilangan teman akibat kekerasan antar geng hampir semua murid-murid itu maju bahkan beberapa dari mereka tetap digaris jika mereka kehilangan empat atau lebih dari teman mereka akibat perang antar geng Erin pun lalu menyuruh mereka menyebutkan nama-nama teman mereka yang udah meninggal untuk memberikan rasa hormat Hai setelah selesai bermain game Erin memberikan sebuah buku jurnal harian kepada murid-muridnya Erin menyuruh mereka menulis kisah tentang mereka sendiri karena penting bagi mereka untuk menceritakan permasalahan mereka bahkan pada diri mereka sendiri Erin membebaskan mereka untuk menulis apapun di buku itu jurnal itu enggak akan dinilai dan ga akan dibaca Kecuali mereka memberikan Erin izin untuk membacanya Untuk itulah Erin menyediakan sebuah lemari untuk siapapun yang ingin buku jurnal hariannya dibaca silakan di letakkan di lemari tersebut di rumah Erin pun sangat bersemangat menceritakan apa yang terjadi di sekolah kepada suaminya dan er nggak sabar untuk memberitahu perkembangan para muridnya di pertemuan guru dan orang tua nanti Namun sayang ketika hari itu tiba gak ada satupun orang tua dari murid-muridnya yang datang berbeda dengan kelas unggulan yang dihadiri oleh semua orang tua murid saat akan meninggalkan kelas Herin teringat akan buku jurnal yang dia dan kepada muridnya ketika dia memeriksa lemari dia kaget ternyata semua murid-muridnya meninggalkan buku jurnal mereka untuk dibaca lewat buku jurnal itu Eren pun mulai membaca kisah hidup anak muridnya contohnya Eva dari kecil dia udah diajari untuk bertahan di tengah-tengah opini yang berkata kalau ras mereka lebih rendah daripada orang kulit putih yang menyatakan kalau mereka nggak sebanding Eva kecil pun pernah menyaksikan salah satu dari mereka ditembak di tengah jalan bahkan ayahnya ditangkap oleh Polisi walaupun gak bersalah polisi menganggap ras mereka adalah gangster beda cerita dengan brandy dia dan saudaranya sering melihat ibunya dipukuli ayahnya bahkan dirinya pun sering mendapatkan sabetan sabuk di punggung dan di kaki Mereka pun pernah tidur di trotoar karena nggak bisa membayar uang sewa lain halnya dengan Markus ketika dia masih kecil sahabatnya pernah membawa pistol untuk dipamerkan namun senjata nggak sengaja tertembak yang membuat temannya tewas karena senjatanya sendiri ia Markus kecil lakukan hanya duduk di sana menunggu Polisi datang tapi yang Markus rasakan para polisi itu seakan hanya melihat sebujur mayat pistol dan orang negro Markus kecilpun dibawa ke tahanan khusus untuk anak-anak dan tumbuh remaja sampai dia bebas dari buku jurnal tersebut Erin akhirnya dapat memahami apa yang sebenarnya dihadapi oleh anak-anak muridnya dan apa yang harus Erin berikan kepada mereka untuk mengubah kehidupan mereka yang dari kecil udah menghadapi konflik antar ras Erin pun meminta pendapat ayahnya mengenai isi dari buku jurnal itu edinburgh menyangka kalau anak muridnya yang diajarkan mempunyai kehidupan yang keras ayahnya mengingatkan apa yang terjadi di luar ruang kelas bukanlah tanggung jawab Erin jika kau nggak tahan dengan kerjaan ini cari aja kerjaan lain kata ayahnya mendengarkan perkataan ayahnya Erin pun mendapatkan ide walaupun gak mendapatkan dukungan dari pihak sekolah dia mencoba kerja sambilan di Sebuah departemen store dan juga penjaga pintu sebuah hotel untuk mencari uang tambahan sebuah ide yang akan pertentangan dari suaminya Bagaimana mungkin menjalankan tiga pekerjaan tapi Erin berjanji itu hanya untuk sementara sampai dia akhirnya mendapatkan dukungan dari pihak sekolah Erin bekerja mencari uang tambahan hanya untuk membelikan anak muridnya buku yang enggak sekolah berikan untuk mereka bahkan Erin merencanakan study tour untuk menambah wawasan mereka tentang dampak buruk peperangan karena lagi-lagi sekolah nggak mungkin mendukung rencana Erin untuk anak-anak bandel ini Erin pergi ke dinas pendidikan untuk meminta dukungan langsung dari pejabat yang berwenang namun pihak Dinas Pendidikan bilang mereka nggak mungkin mencampuri kebijakan internal sekolah tapi Erin menceritakan kalau Margaret enggak memberi dukungan Begitu juga dengan kepala sekolah apa gunanya kita memberitahu para murid Pergilah ke sekolah dapatkan pendidikan tapi kita malah bilang ia mereka gak bisa belajar jadi kita jangan sia-siakan sumber daya sekolah kata Erin dirinya cuma mau anak muridnya memperluas pemikiran tentang apa yang ada di luaran sana tapi walaupun Dinas Pendidikan mau Juwi rencanamu pihak sekolah pasti nggak menyetujui karena enggak sesuai dengan anggaran sekolah kata Kepala Dinas saya akan mengumpulkan dan sendiri yang saya perlukan hanyalah dukungan supaya nggak ada lagi larangan dari pihak sekolah kata Erwin bersikeras akhirnya dia mendapatkan persetujuan dari pihak dinas pendidikan untuk melaksanakan study tour buat anak muridnya yang ternyata itu membuat kesal Margaret tapi er nggak peduli akan hal itu sementara itu cerita lain datang dari Eva dia mendapatkan tekanan dari ayahnya yang berada di penjara untuk selalu membela bangsa mereka Apapun yang terjadi sebenarnya Eva sendiri capek dengan kehidupan ini Bahkan dia memberikan ayahnya buku yang diberikan air yang di sekolah tentang peperangan antar geng tapi ayahnya malah enggak mementingkan hal itu di awal semester kedua Erin pergi membawa anak muridnya ke sebuah museum dimana disana mereka belajar dan melihat dokumentasi dari korban-korban akibat peperangan Mereka melihat sebuah perang enggak lain hanya akan menghasilkan kesengsaraan kematian untuk mengajarkan mereka Eren pun sampai mengundang semua muridnya untuk pergi ke hotel tempat dia bekerja makan malam di restoran tersebut dan bertemu langsung dengan korban kekerasan tentara Nazi yang masih hidup untuk mendengarkan cerita pengalaman mereka pengalaman malam itu benar-benar mengubah cara pandang para murid ini bahwa perang untuk membuktikan suku atau ras Siapa yang paling terbaik itu nggak ada gunanya bahwa perbedaan Harusnya bisa mempersatukan mereka bukan memecah-belah mereka pun mulai terbuka satu sama lain kulit hitam kulit putih orang Asia orang Amerika untuk murid di ruang 203 sekarang udah setara untuk merayakan perubahan ini Erin mengadakan sebuah pesta kecil dengan bertulang dan membagikan buku baru buat mereka Erin berkata mulai saat ini Jika ada yang bilang kalau kalian gak bisa abaikan kalau ada yang bilang kangen gak akan pernah berubah menjadi lebih baik abaikan tinggalkan pribadi kalian yang kemarin sekarang kalian buka lembaran baru satu persatu mereka maju dan bersulang untuk diri mereka sendiri berbicara dengan berani tentang meninggalkan masa lalu mereka dan berharap lebih baik untuk masa depan di kelas ini mereka pun udah punya ikatan emosional satu sama lain dan menghilangkan konflik diantara mereka suasana kelas sekarang pun menjadi hangat salah satu buku yang Erin berikan kepada mereka adalah buku jedai riofan friend Anne Frank adalah orang Yahudi yang bersembunyi dari tentara Nazi ketika dalam persembunyiannya dia menuliskan sebuah Dairi Airin menganggap Buku itu sangat rileks dengan kehidupan yang mereka lalui selama ini salah satu murid yang tertarik dengan kisah Anne Frank adalah Eva dia sempat kesal karena di akhir buku itu Anne Frank tetap tertangkap dari persembunyiannya namun Markus bilang kalau MV gak mati karena cerita hidupnya ditulis didalam sebuah buku-buku yang memahami keadaan ku saat itu kata Markus bahkan Markus mengagumi sosok mimpj yang membantu menyembunyikan Anne Frank dan membaca lebih banyak tentang sosok nijdi perpustakaan er ini mendapatkan ide baru dia mengubah tugas mencatat tentang buku diary of Anne Frank menjadi tugas menulis surat kepada mimpj perempuan yang membantu menyembunyikan Anne Frank Erin membebaskan mereka menulis apapun kepada mimpj mereka pun antusias dan menyuruh Erin untuk mendatangkan langsung naik bis ke sekolah seperti yang Erin lakukan di hotel menurut Erwin itu enggak mungkin karena Maps berada di negara Belanda dan udah lansia pasti mahal banget buat mendatangkannya ke Amerika kata Erin kita bisa melakukan penggalangan dana kata Andre bahkan Markus merequest akan jadi pengawal pribadi map guess kalau dia jadi datang kesekolah melihat semangat mereka tentang rencana mendatangkan mil gliserin pun semangat banyak pihak yang membantu mereka melakukan penggalangan dana bahkan kegiatan mereka sering diliput di koran tentu saja membuat pihak sekolah khususnya Margaret yang mengalirkan hal ini singkat cerita setelah surat mereka dikirim ke megis dan penggalangan dana selesai magis pun dijadwalkan akan direct escola mereka sebelumnya rencana ini mustahil dilakukan tapi dengan semangat anak-anak ini dan juga Erin meggiz akhirnya tiba disekolah menceritakan kisahnya ketika dia menyembunyikan seorang anak Yahudi bernama Anne Frank dimasa itu seseorang akan dibunuh kalau kedapatan menyembunyikan orang Yahudi dirumahnya untungnya meggiz dilepaskan oleh tentara Nazi karena mereka mengenali aksen bicaranya Markus pun berdiri dan bilang saya enggak punya pahlawan sebelumnya Sekarang Anda adalah pahlawan saya kata Markus medis pun bilang bahwa dia bukan pahlawan saya melakukan apa yang harus saya lakukan karena hal ini benar untuk dilakukan itu aja kita memang orang biasa murid biasa ibu rumah tangga biasa atau pegawai biasa tapi kita bisa dengan cara sederhana kita sendiri menyalakan lampu kecil diruang yang gelap saya udah baca semua surat kalian menurutku kalian adalah pahlawan wajah kalian terukir didalam hatiku pesan yang dalam banget dari map Hai buat para murid ini Dilan cerita Markus pulang kerumahnya setelah diusir oleh ibunya karena bergabung dengan gangster Markus bilang ke ibunya bahwa dia tidak ingin di jalanan lagi dia ingin berubah Tapi dia nggak bisa melakukannya sendiri ibunya pun menerima Markus kembali di rumah sedangkan Eva yang menjadi saksi kunci di persidangan kasus penembakan di supermarket bergulat dengan hatinya sendiri antara mengatakan kebenaran atau memberikan kesaksian palsu demi menyelamatkan rasnya sendiri di kesaksian itu pun Eva memilih untuk berbicara benar dan mengatakan yang sebenarnya bahwa bukan Grace yang menembakkan pistol akibatnya Eva dianggap sebagai pengkhianat rasanya sendiri untungnya karena ayahnya orang yang berpengaruh dia enggak dibunuh Eva pun curhat ke Erin apa yang terjadi sedih memang tapi karena itu dia mendapatkan respek dari Cindy karena udah memberikan keadilan atas kematian temannya di supermarket dengan tetap bekerja di departemen store dan di hotel Erin bisa menjadi guru untuk muridnya usahain bisa terbilang sukses Hai karena udah menghadirkan perubahan untuk anak-anak Berandal ini supaya punya kehidupan masa depan yang lebih baik namun kesuksesan itu ternyata berdampak dengan kehidupan rumah tangganya Ketika pulang ke rumah dia menyadari kalau Suaminya udah mengemasi barang pribadinya Apa yang dilakukan Erin sangatlah mulia sangat bagus dan suaminya bangga sama Erin namun suaminya cuma mau menjalani hidupnya dan gak merasa keberatan dengan hal ini mereka pun bercerai demi kebaikan masing-masing di sekolah itu bertanya apakah Erin masih akan mengajar mereka di kelas 3 nanti Eren pun mengabari kalau dia nggak bisa mengajar di kelas 3 karena peraturan sekolah guru baru cuman boleh mengajar di kelas 1 dan kelas 2 sontak suasana kelas menjadi ribut karena hal tersebut mereka menganggap guru lain belum tentu bisa mengajar mereka seperti yang Erin lakukan Mereka pun bersikeras supaya er in tetap mengajar ketika kenaikan kelas nanti masalah ini bahkan sampai ke dinas pendidikan Sayangnya nggak ada titik temu yang bisa membuat air in mengajar mereka di kelas 3A ini pun terpaksa disampaikan kepada murid dan lagi-lagi mereka enggak bisa menerima keputusan itu tapi Erin mengingatkan mereka bahwa Jangan hanya karena gara-gara dikelas nanti yang mengajar guru lain kalian jadi gagal setiap orang diruangan ini punya kesempatan untuk lulus mungkin akan jadi yang pertama di keluarga kalian yang lulus pendidikan SMA mungkin akan jadi orang pertama di keluarga kalian yang masuk ke perguruan tinggi dan itu kalian yang akan lakukan bukan saya kata Erin sebelum mereka berpisah karena kenaikan kelas Eren pun mengajak mereka mengerjakan Project bersama dengan bantuan donatur yang merupakan seorang bisnismen mereka mendapatkan komputer dan Erin mengajak para muridnya mengetik buku jurnal mereka untuk dibuat menjadi satu buku seperti buku the day riofan Frank menurut Erin mereka punya sesuatu untuk disampaikan pada orang-orang walaupun air enggak menjanjikan itu akan diterbitkan tapi paling enggak mereka bisa mendapatkan jati diri mereka di luaran sana Buku itu pun diberi judul the freedom writers dilain hari disekolah tiba-tiba Margaret menghampiri Erin dan mengabarkan bahwa seseorang dari dewan pendidikan ingin bertemu dengan mereka dan juga kepala sekolah terkait masalah kelas yang kemarin jadi merekapun bertemu di depan dewan pendidikan masing-masing mengemukakan alasan kenapa harus bertahan dan kenapa harus tidak Ternyata dewan pendidikan tertarik membahas hal ini dikarenakan dia membaca buku the freedom writers diary yang anak-anak ruang 203 buat karena pertimbangan itulah Erin diberikan wewenang untuk tetap mengajar anak-anak ini karena metode yang digunakan Erin berhasil untuk mereka bahkan Erin diberikan hak untuk tetap mengajar mereka diperguruan tinggi buku the freedom writers diri sendiri pun di publish di tahun 1999 kemudian RI dan para muridnya mendirikan sebuah Yayasan Freedom writers yang didedikasikan untuk mengulang kesuksesan anak-anak ruang kelas 2003 yang websitenya bisa kalian akses di Freedom writers foundation.org Ini bukan tentang from zero to hero kisah ini lebih memperlihatkan Bagaimana satu orang yang peduli dengan pendidikan anak-anak dan udah dianggap sampah masyarakat mampu merubah diri menjadi orang yang lebih berguna perbedaan dapat melahirkan ide-ide kreatif yang ternyata mampu mengubah dunia menjadi lebih baik jika kita semua masih sibuk mengurusi perbedaan di antara kita maka itu gak akan ada habisnya malah membuat kacau dunia yang seharusnya menjadi tempat yang baik untuk ditinggali ini itu aja buat video kali ini kalau suka silakan subscribe dan di-share seabee Saputra studi continue Jangan bosan jadi orang baik [Musik] hai hai

Sunday, February 21, 2021

dialog dg Gus Dur

DIALOG GUS DUR DAN SANTRI
Santri : "Ini semua gara-gara Nabi Adam, ya Gus!"
Gus Dur : "Loh, kok tiba-tiba menyalahkan Nabi Adam, kenapa Kang."
Santri : "Lah iya, Gus. Gara-gara Nabi Adam dulu makan buah terlarang, kita sekarang merana. Kalau Nabi Adam dulu enggak tergoda Iblis kan kita anak cucunya ini tetap di surga. Enggak kayak sekarang, sudah tinggal di bumi, eh ditakdirkan hidup di Negara terkorup, sudah begitu jadi orang miskin pula. Emang seenak apa sih rasanya buah itu, Gus?"
Gus Dur : "Ya tidak tahulah, saya kan juga belum pernah nyicip. Tapi ini sih bukan soal rasa. Ini soal khasiatnya."
Santri : "Kayak obat kuat aja pake khasiat segala. Emang Iblis bilang khasiatnya apa sih, Gus? Kok Nabi Adam bisa sampai tergoda?"
Gus Dur : "Iblis bilang, kalau makan buah itu katanya bisa menjadikan Nabi Adam abadi."
Santri : "Anti-aging gitu, Gus?"
Gus Dur : "Iya. Pokoknya kekal."
Santri : "Terus Nabi Adam percaya, Gus? Sayang, iblis kok dipercaya."
Gus Dur : "Lho, Iblis itu kan seniornya Nabi Adam."
Santri : "Maksudnya senior apa, Gus?"
Gusdur : "Iblis kan lebih dulu tinggal di surga dari pada Nabi Adam dan Siti Hawa."
Santri : "Iblis tinggal di surga? Masak sih, Gus?"
Gus Dur : "Iblis itu dulunya juga penghuni surga, terus di usir, lantas untuk menggoda Nabi Adam, iblis menyelundup naik ke surga lagi dengan berserupa ular dan mengelabui merak sang burung surga, jadi iblis bisa membisik dan menggoda Nabi Adam."
Santri : "Oh iya, ya. Tapi, walau pun Iblis yang bisikin, tetap saja Nabi Adam yang salah. Gara–garanya, aku jadi miskin kayak gini."
Gus Dur : "Kamu salah lagi, Kang. Manusia itu tidak diciptakan untuk menjadi penduduk surga. Baca surat Al-Baqarah : 30. Sejak awal sebelum Nabi Adam lahir… eh, sebelum Nabi Adam diciptakan, Tuhan sudah berfirman ke para malaikat kalo Dia mau menciptakan manusia yang menjadi khalifah (wakil Tuhan) di bumi."
Santri : "Lah, tapi kan Nabi Adam dan Siti Hawa tinggal di surga?"
Gus Dur : "Iya, sempat, tapi itu cuma transit. Makan buah terlarang atau tidak, cepat atau lambat, Nabi Adam pasti juga akan diturunkan ke bumi untuk menjalankan tugas dari-Nya, yaitu memakmurkan bumi. Di surga itu masa persiapan, penggemblengan. Di sana Tuhan mengajari Nabi Adam bahasa, kasih tahu semua nama benda. (lihat Al- Baqarah : 31).
Santri : "Jadi di surga itu cuma sekolah gitu, Gus?"
Gus Dur : "Kurang lebihnya seperti itu. Waktu di surga, Nabi Adam justru belum jadi khalifah. Jadi khalifah itu baru setelah beliau turun ke bumi."
Santri : "Aneh."
Gus Dur : "Kok aneh? Apanya yang aneh?"
Santri : "Ya aneh, menyandang tugas wakil Tuhan kok setelah Nabi Adam gagal, setelah tidak lulus ujian, termakan godaan Iblis? Pendosa kok jadi wakil Tuhan."
Gus Dur : "Lho, justru itu intinya. Kemuliaan manusia itu tidak diukur dari apakah dia bersih dari kesalahan atau tidak. Yang penting itu bukan melakukan kesalahan atau tidak melakukannya. Tapi bagaimana bereaksi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Manusia itu pasti pernah keliru dan salah, Tuhan tahu itu. Tapi meski demikian nyatanya Allah memilih Nabi Adam, bukan malaikat."
Santri : "Jadi, tidak apa-apa kita bikin kesalahan, gitu ya, Gus?"
Gus Dur : "Ya tidak seperti itu juga. Kita tidak bisa minta orang untuk tidak melakukan kesalahan. Kita cuma bisa minta mereka untuk berusaha tidak melakukan kesalahan. Namanya usaha, kadang berhasil, kadang enggak."
Santri : "Lalu Nabi Adam berhasil atau tidak, Gus?"
Gus Dur : "Dua-duanya."
Santri : "Kok dua-duanya?"
Gus Dur : "Nabi Adam dan Siti Hawa melanggar aturan, itu artinya gagal. Tapi mereka berdua kemudian menyesal dan minta ampun. Penyesalan dan mau mengakui kesalahan, serta menerima konsekuensinya (dilempar dari surga), adalah keberhasilan."
Santri : "Ya kalo cuma gitu semua orang bisa. Sesal kemudian tidak berguna, Gus."
Gus Dur : "Siapa bilang? Tentu saja berguna dong. Karena menyesal, Nabi Adam dan Siti Hawa dapat pertobatan dari Tuhan dan dijadikan khalifah (lihat Al-Baqarah: 37). Bandingkan dengan Iblis, meski sama-sama diusir dari surga, tapi karena tidak tobat, dia terkutuk sampe hari kiamat."
Santri : "Ooh…"
Gus Dur : "Jadi intinya begitulah. Melakukan kesalahan itu manusiawi. Yang tidak manusiawi, ya yang iblisi itu kalau sudah salah tapi tidak mau mengakui kesalahannya justru malah merasa bener sendiri, sehingga menjadi sombong."
Santri : "Jadi kesalahan terbesar Iblis itu apa, Gus? Tidak mengakui Tuhan?"
Gus Dur : "Iblis bukan atheis, dia justru monotheis. Percaya Tuhan yang satu."
Santri : "Masa sih, Gus?"
Gus Dur : "Lho, kan dia pernah ketemu Tuhan, pernah dialog segala kok."
Santri : "Terus, kesalahan terbesar dia apa?"
Gus Dur : "Sombong, menyepelekan orang lain dan memonopoli kebenaran."
Santri : "Wah, persis cucunya Nabi Adam juga tuh."
Gus Dur : "Siapa? Ente?"
Santri : "Bukan. Cucu Nabi Adam yang lain, Gus. Mereka mengaku yang paling bener, paling sunnah, paling ahli surga. Kalo ada orang lain berbeda pendapat akan mereka serang. Mereka tuduh kafir, ahli bid'ah, ahli neraka. Orang lain disepelekan. Mereka mau orang lain menghormati mereka, tapi mereka tidak mau menghormati orang lain. Kalau sudah marah nih, Gus. Orang-orang ditonjokin, barang-barang orang lain dirusak, mencuri kitab kitab para ulama. Setelah itu mereka bilang kalau mereka pejuang kebenaran. Bahkan ada yang sampe ngebom segala loh."
Gus Dur : "Wah, persis Iblis tuh."
Santri : "Tapi mereka siap mati, Gus. Karena kalo mereka mati nanti masuk surga katanya."
Gus Dur : "Siap mati, tapi tidak siap hidup."
Santri : "Bedanya apa, Gus?"
Gus Dur : "Orang yang tidak siap hidup itu berarti tidak siap menjalankan agama."
Santri : "Lho, kok begitu?"
Gus Dur : "Nabi Adam dikasih agama oleh Tuhan kan waktu diturunkan ke bumi (lihat Al- Baqarah: 37). Bukan waktu di surga."
Santri : "Jadi, artinya, agama itu untuk bekal hidup, bukan bekal mati?"
Gus Dur : "Pinter kamu, Kang!"
Santri : "Santrinya siapa dulu dong? Gus Dur."
Semoga bermanfaat....

Monday, February 1, 2021

kematian Soekarno

Bung Noe Gie.

Kematian SOEKARNO
Tak Seindah Jasanya Memerdekakan Negeri Ini....

Tak lama setelah misi tidak percaya Parlemen bentukan Nasution di tahun 1967 dan MPRS menunjuk Soeharto sebagai Presiden RI, Bung Karno menerima surat untuk segera meninggalkan Istana dalam waktu 2 X 24 Jam.

Bung Karno tidak diberi waktu untuk menginventarisir barang-barang pribadinya. Wajah-wajah tentara yang mengusir Bung Karno tidak bersahabat lagi. "Bapak harus cepat meninggalkan Istana ini dalam waktu dua hari dari sekarang!".

Bung Karno pergi ke ruang makan dan melihat Guruh sedang membaca sesuatu di ruang itu. "Mana kakak-kakakmu" kata Bung Karno. Guruh menoleh ke arah Bapaknya dan berkata "Mereka pergi ke rumah Ibu".

Rumah Ibu yang dimaksud adalah rumah Fatmawati di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru. Bung Karno berkata lagi "Mas Guruh, Bapak tidak boleh lagi tinggal di Istana ini lagi, kamu persiapkan barang-barangmu, jangan kamu ambil lukisan atau hal lain, itu punya negara". Kata Bung Karno,

lalu Bung Karno melangkah ke arah ruang tamu Istana disana ia mengumpulkan semua ajudan-ajudannya yang setia. Beberapa ajudannya sudah tidak kelihatan karena para ajudan bung karno sudah ditangkapi karena diduga terlibat Gestapu. "Aku sudah tidak boleh tinggal di Istana ini lagi, kalian jangan mengambil apapun, Lukisan-lukisan itu, Souvenir dan macam-macam barang. Itu milik negara.

Semua ajudan menangis saat tau Bung Karno mau pergi "Kenapa bapak tidak melawan, kenapa dari dulu bapak tidak melawan..." Salah satu ajudan separuh berteriak memprotes tindakan diam Bung Karno.

"Kalian tau apa, kalau saya melawan nanti perang saudara, perang saudara itu sulit jikalau perang dengan Belanda jelas hidungnya beda dengan hidung kita. Perang dengan bangsa sendiri tidak, wajahnya sama dengan wajahmu...keluarganya sama dengan keluargamu, lebih baik saya yang robek dan hancur daripada bangsa saya harus perang saudara". tegas bung karno kepada ajudannya.

Tiba-tiba beberapa orang dari dapur berlarian saat mendengar Bung Karno mau meninggalkan Istana. "Pak kami memang tidak ada anggaran untuk masak, tapi kami tidak enak bila bapak pergi, belum makan. Biarlah kami patungan dari uang kami untuk masak agak enak dari biasanya".

Bung Karno tertawa "Ah, sudahlah sayur lodeh basi tiga itu malah enak, kalian masak sayur lodeh saja. Aku ini perlunya apa..."

Di hari kedua saat Bung Karno sedang membenahi baju-bajunya datang perwira suruhan Orde Baru. "Pak, Bapak harus segera meninggalkan tempat ini". Beberapa tentara sudah memasuki ruangan tamu dan menyebar sampai ke ruang makan.

Mereka juga berdiri di depan Bung Karno dengan senapan terhunus. Bung Karno segera mencari koran bekas di pojok kamar, dalam pikiran Bung Karno yang ia takutkan adalah bendera pusaka akan diambil oleh tentara.

Lalu dengan cepat Bung Karno membungkus bendera pusaka dengan koran bekas, ia masukkan ke dalam kaos oblong, Bung Karno berdiri sebentar menatap tentara-tentara itu, namun beberapa perwira mendorong tubuh Bung Karno untuk keluar kamar.

Sesaat ia melihat wajah Ajudannya Maulwi Saelan ( pengawal terakhir bung karno ) dan Bung Karno menoleh ke arah Saelan.

"Aku pergi dulu" kata Bung Karno dengan terburu-buru. "Bapak tidak berpakaian rapih dulu, Pak" Saelan separuh berteriak.

Bung Karno hanya mengibaskan tangannya. Bung Karno langsung naik VW Kodok, satu-satunya mobil pribadi yang ia punya dan meminta sopir diantarkan ke Jalan Sriwijaya, rumah Ibu Fatmawati.

Di rumah Fatmawati, Bung Karno hanya duduk seharian saja di pojokan halaman, matanya kosong. Ia meminta bendera pusaka dirawat hati-hati. Bung Karno kerjanya hanya mengguntingi daun-daun di halaman.

Kadang-kadang ia memegang dadanya yang sakit, ia sakit ginjal parah namun obat yang biasanya diberikan sudah tidak boleh diberikan. Sisa obat di Istana dibuangi.

Suatu saat Bung Karno mengajak ajudannya yang bernama Nitri gadis Bali untuk jalan-jalan. Saat melihat duku, Bung Karno kepengen duku tapi dia tidak punya uang. "Aku pengen duku, ...Tri, Sing Ngelah Pis, aku tidak punya uang" Nitri yang uangnya pas-pasan juga melihat ke dompetnya, ia merasa cukuplah buat beli duku sekilo.

Lalu Nitri mendatangi tukang duku dan berkata "Pak Bawa dukunya ke orang yang ada di dalam mobil". Tukang duku itu berjalan dan mendekat ke arah Bung Karno. "Mau pilih mana, Pak manis-manis nih " sahut tukang duku dengan logat betawi kental.

Bung Karno dengan tersenyum senang berkata "coba kamu cari yang enak". Tukang Duku itu mengernyitkan dahinya, ia merasa kenal dengan suara ini. Lantas tukang duku itu berteriak "Bapak...Bapak....Bapak...Itu Bapak...Bapaak" Tukang duku malah berlarian ke arah teman-temannya di pinggir jalan" Ada Pak Karno, Ada Pak Karno...." mereka berlarian ke arah mobil VW Kodok warna putih itu dan dengan serta merta para tukang buah memberikan buah-buah pada Bung Karno.

Awalnya Bung Karno tertawa senang, ia terbiasa menikmati dengan rakyatnya. Tapi keadaan berubah kontan dalam pikiran Bung Karno, ia takut rakyat yang tidak tau apa-apa ini lantas digelandang tentara gara-gara dekat dengan dirinya. "Tri, berangkat ....cepat" perintah Bung Karno dan ia melambaikan ke tangan rakyatnya yang terus menerus memanggil namanya bahkan ada yang sampai menitikkan air mata. Mereka tau pemimpinnya dalam keadaan susah.

Mengetahui bahwa Bung Karno sering keluar dari Jalan Sriwijaya, membuat beberapa perwira pro Suharto tidak suka. Tiba-tiba satu malam ada satu truk ke rumah Fatmawati dan mereka memindahkan Bung Karno ke Bogor. Di Bogor ia dirawat oleh Dokter Hewan!...

Bung Karno lalu dibawa ke Wisma Yaso, tapi kali ini perlakuan tentara lebih keras. Bung Karno sama sekali tidak diperbolehkan keluar dari kamar. Seringkali ia dibentak bila akan melakukan sesuatu, suatu saat Bung Karno tanpa sengaja menemukan lembaran koran bekas bungkus sesuatu, koran itu langsung direbut dan ia dimarahi.

Kamar Bung Karno berantakan sekali, jorok dan bau. Memang ada yang merapikan tapi tidak serius. Dokter yang diperintahkan merawat Bung Karno, dokter Mahar Mardjono nyaris menangis karena sama sekali tidak ada obat-obatan yang bisa digunakan Bung Karno.

Ia tahu obat-obatan yang ada di laci Istana sudah dibuangi atas perintah seorang Perwira Tinggi. Mahar Mardjono hanya bisa memberikan Vitamin dan Royal Jelly yang sesungguhnya hanya madu biasa. Jika sulit tidur Bung Karno diberi Valium, Sukarno sama sekali tidak diberikan obat untuk meredakan sakit akibat ginjalnya tidak berfungsi.

Bahkan ada satu pasukan khusus KKO dikabarkan sempat menembus penjagaan Bung Karno dan berhasil masuk ke dalam kamar Bung Karno, tapi Bung Karno menolak untuk ikut karena itu berarti akan memancing perang saudara.

Pada awal tahun 1970 Bung Karno datang ke rumah Fatmawati untuk menghadiri pernikahan Rachmawati. Bung Karno yang jalan saja susah datang ke rumah isterinya itu. Wajah Bung Karno bengkak-bengkak.

Ketika tau Bung Karno datang ke rumah Fatmawati, banyak orang langsung berbondong-bondong ke sana dan sesampainya di depan rumah mereka berteriak "Hidup Bung Karno....hidup Bung Karno....Hidup Bung Karno...!!!!!"

Masuk ke bulan Februari penyakit Bung Karno parah sekali ia tidak kuat berdiri, tidur saja. Tidak boleh ada orang yang bisa masuk. Ia sering berteriak kesakitan. Biasanya penderita penyakit ginjal memang akan diikuti kondisi psikis yang kacau.

Ia berteriak " Sakit....Sakit ya Allah...Sakit..." tapi tentara pengawal diam saja karena diperintahkan begitu oleh komandan. Sampai-sampai ada satu tentara yang menangis mendengar teriakan Bung Karno di depan pintu kamar. Kepentingan politik tak bisa memendung rasa kemanusiaan, dan air mata adalah bahasa paling jelas dari rasa kemanusiaan itu.

Hatta yang dilapori kondisi Bung Karno menulis surat pada Suharto dan mengecam cara merawat Sukarno. Di rumahnya Hatta duduk di beranda sambil menangis sesenggukan, ia teringat sahabatnya itu. Lalu dia bicara pada isterinya Rachmi untuk bertemu dengan Bung Karno.

"Kakak tidak mungkin kesana, Bung Karno sudah jadi tahanan politik" ujar istri bung hatta.

Hatta menoleh pada isterinya dan berkata "Sukarno adalah orang terpenting dalam pikiranku, dia sahabatku, kami pernah dibesarkan dalam suasana yang sama agar negeri ini merdeka. Bila memang ada perbedaan diantara kami itu lumrah tapi aku tak tahan mendengar berita Sukarno disakiti seperti ini".

Hatta menulis surat dengan nada tegas kepada Suharto untuk bertemu Sukarno, ajaibnya surat Hatta langsung disetujui, ia diperbolehkan menjenguk Bung Karno.

Hatta datang sendirian ke kamar Bung Karno yang sudah hampir tidak sadar, tubuhnya tidak kuat menahan sakit ginjal. Bung Karno membuka matanya. Hatta terdiam dan berkata pelan "Bagaimana kabarmu, No" kata Hatta ia tercekat mata Hatta sudah basah.

Bung Karno berkata pelan dan tangannya berusaha meraih lengan Hatta "Hoe gaat het met Jou?" kata Bung Karno dalam bahasa Belanda - Bagaimana pula kabarmu, Hatta - Hatta memegang lembut tangan Bung Karno dan mendekatkan wajahnya, air mata Hatta mengenai wajah Bung Karno dan Bung Karno menangis seperti anak kecil.

Dua proklamator bangsa ini menangis, di sebuah kamar yang bau dan jorok, kamar yang menjadi saksi ada dua orang yang memerdekakan bangsa ini di akhir hidupnya merasa tidak bahagia, suatu hubungan yang menyesakkan dada.

Tak lama setelah Hatta pulang, Bung Karno meninggal. Sama saat Proklamasi 1945 Bung Karno menunggui Hatta di kamar untuk segera membacai Proklamasi, saat kematiannya-pun Bung Karno juga seolah menunggu Hatta dulu, baru ia berangkat menemui Tuhan.

Selamat Jalan Bapak.......